Faisal Fahmi, Alumni Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika sharing “Are You Ready to Study Abroad?”

Setelah sebelumnya Adhi Wicaksono mendapat beasiswa di Birmingham University, kini Faisal Fahmi juga alumni mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika berkesempatan menyelenggarakan diskusi bersama dengan tema “Are You Ready to Study Abroad?”. Diskusi diselenggarakan di Aula Lantai 3, KPLT Fakultas Teknik  UNY pada hari Jumat, 13 Februari  2013. Acara yang dimulai pada pukul 13.00 siang tersebut dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai jurusan.

Diskusi dibersamai oleh Faisal Fahmi, yang juga pernah meraih medali perunggu di PIMNAS 23 di Denpasar 2010 lalu. Selain prestasi ilmiah, Faisal juga memiliki kualiatas akademik yang excellent, sehingga beliau mendapat beasiswa Master Program dari EECS (Electronics Engineering and Computer Science) International Graduate Program National Chiao Tung University (NCTU) Taiwan.

Dalam kesempatan ini Faisal berbagi cerita tentang pengalamannya dalam mendapatkan beasiswa master program di Taiwan. Dari diskusi itu terungkap bagaimana kondisi pembelajaran di NCTU yang proses pembelajaranya memang sudah terintegrasi dan sangat dekat dengan industri. Faisal juga memberikan motivasi untuk para mahasiswa bahwa untuk mendapatkan beasiswa serupa keluar negeri,  sebenarnya tidak terlalu susah hanya membutuhkan keseriusan dalam prosesnya.

Mahasiswa yang mengikuti diskusi ini sangat bersemangat dan termotivasi. Dewi Istiqomah, salah satu peserta diskusi mengungkapkan, “Acara yang bagus dan menginspirasi, karena kita dapat mengetahui bagaimana proses mendapatkan beasiswa keluar negeri. Kita juga bias mendengar cerita langsung dari mahasiswa yang sedang menjalankan studi di luar negeri.”

Diharapkan melalui diskusi ini dapat memotivasi dan membuka pikiran mahasiswa untuk terus semangat dalam belajar, terlebih kalau mau belajar keluar negeri. “Sekarang kita sudah memasuki pasar bebas Asia, perkembangan teknologi juga semakin cepat dan luas. Dengan belajar di luar negeri apalagi dekat dengan industri besar, harapanya kita dapat menjadi sumberdaya manusia yang bersaing”, ungkap Beny, salah satu panitia penyelenggara diskusi. (Beny/Muslikhin).