MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA MASUK DALAM KATEGORI LIMA KARYA INOVASI IPTEK PEMUDA INDONESIA

Mahasisa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika UNY menyumbang enam Karya Inovasi IPTEK dalam acara Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia yang dilaksanakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga. Penjurian akhir Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia dilaksanakan pada tanggal 23—26 Oktober 2014 di Hotel Menara Peninsula yang berada di Jalan Let. Jendral S. Parman 78 Jakarta. Pelaksanaan dihadiri oleh semua finalis yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia.

Finalis dari Jurusan Pendidikan Elektronika UNY yang masuk dalam Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia adalah: Beny Abdurrahman, Angun Winursito, dan Adi Candra Swastika dengan karya inovasi yang berjudul “Hijaiyyah Braille Board sebagai Media Pembelajaran Al-Quran Braille dengan Output Suara Bagi Penyandang Tunanetra”. Pada saat presentasi diwakili oleh Beny Abdurrahman. Lalu Rio Nurtantyana dan Nova Suparmanto dengan   karya inovasi yang berjudul “BATIKNESIA: Aplikasi Identifikasi Motif Batik dengan Metode Image Recognize untuk meningkatkan Kecintaan Terhadap Warisan Budaya Indonesia”.  Pada saat presentasi diwakili oleh Rio Nurtantyana.

Dari ke enam finalis dari UNY yang mengikuti acara tersebut dua diantaranya masuk dalam kategori lima terbaik Karya Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia yaitu berjudul Hijaiyyah Braille Board sebagai Media Pembelajaran Al-Quran Braille dengan Output Suara Bagi Penyandang Tunanetra diwakili oleh Beny Abdurrahman dan Semi Printer Braille oleh Rizky Edi Juwanto.

Semua finalis yang berjumlah 30 peserta memperoleh penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan.  Untuk karya inovasi yang masuk dalam 5 besar terbaik mendapat  uang pembinaan sebesar Rp 25 juta rupiah dan 25 karya lainnya mendapat uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah.

Berdasar laporan dari Panitia Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia, terdapat 163 karya inovasi  yang  masuk  pada  panitia  penyelenggara,  namun  hanya  diambil  30  karya inovasi saja sebagai finalis. Ke-30 finalis ini semua telah menjadi juara.

“Saya ingat wejangan dari Bapak Ibnu Hasan selaku Asisten  Deputi Peningkatan Kapasitas  Pemuda,  yang  menurut  saya  ini  wejangan  yang  simpel  namun  mampu merasuk  ke   jiwa. Wejangannya  kurang  lebih  seperti  ini, ‘Berlelah-lelah  adalah penghapus dosa, dan bersantai-santai adalah laknat, maka hindarilah waktu luang kecuali cuma sedikit.’ Wejangan yang menurut saya mampu menyadarkan jiwa muda ini untuk terus berjuang, tak mudah putus asa, tak mudah mengeluh, dan mampu menghargai betapa pentingnya waktu yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada kita semua,” tutur Cipto Sabdo Prabowo.

Berhubung waktu pelaksanaan lomba Inovasi Iptek Pemuda Indonesia berdekatan dengan Hari Sumpah Pemuda, para finalis diberi kesempatan untuk mengisi serangkaian acara  Hari  Sumpah  Pemuda  (HSP)  ke-86  di  Kantor  Kemenpora  pada  tanggal  24 Oktober 2014. Pada acara HSP ke-86 yang diselenggarakan di Kantor Kemenpora, para finalis membacakan Deklarasi Pemuda Inovasi IPTEK 2014 yang ditandatangani oleh 30 finalis secara langsung. Deklarasi ini sebagai bentuk semangat yang membara dan tekad yang kuat bagi para Pemuda Inovasi IPTEK.

Isi dari Deklarasi Pemuda Inovasi IPTEK 2014 untuk menuju Indonesia yang lebih baik, para Pemuda Inovasi dengan berlatarbelakang pada UU RI No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, untuk lebih meningkatakan peran aktif Pemuda Inovasi di segala bidang pembangunan dan berkomitmen sebagai motor penggerak pembangunan. Para Pemuda Inovasi IPTEK 20014 bertekad memperkokoh sikap kebangsaan pemuda untuk kejayaan dan keutuhan NKRI, meningkatkan kreatifitas, menggali potensi, menginspirasi di kalangan pemuda dan menumbuhkan spirit kebangsaan serta mengoptimalisasikan potensi strategis indonesia untuk mempu berdaya saingan.

Serangkaian acara berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti. HSP yang diselenggarakan di depan kantor Kemenpora dihadiri oleh Mantan Kemenpora yaitu Bapak Roy Suryo, dibuka oleh Sesmenpora Alfitra Salam yang didampingi Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti. Acara ini mengawali rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang puncaknya dilaksanakan di halaman Candi Prambanan, Yogyakarta hari Selasa 28 Oktober. Hadir pula mantan Menpora Roy Suryo dan istrinya, Ismarindayani.

Pada sambutannya Sesmenpora Alfitra Salam menyampaikan bahwa panitia sukarela yang dibentuk Deputi I ini menurutnya luar biasa, hanya persiapan waktu dua hari bisa menyelenggarakan acara ini. Semangat inilah yang harus kita apresiasi sebagai bentuk  semangat  peringatan  Hari  Sumpah  Pemuda.  "Meski  posisi  Menpora  saat  ini dalam masa transisi, tapi saya salut dengan semangat yang ditunjukkan oleh panitia. Ini menunjukkan semangat Sumpah Pemuda yang sesungguhnya. Saya harap hingga acara puncak nanti, semua persiapan berjalan sukses," kata Alfitra.

Rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 semalam berjalan cukup meriah. Bebeberapa acara seperti pertunjukkan tari Nusantara yang dipersembahkan oleh  mahasiswi  Universitas  Negeri  Jakarta  (UNJ)  membuat  acara  semakin  ramai ditambah lagi dengan pertunjukkan wayang orang dan penganugrahan inovasi IPTEK pemuda.

"Rangkaian acara HSP di kantor ini sebagai salah satu bentuk peringatan sebelum acara puncak di Yogyakarta nanti. Semangat pemuda inilah yang merupakan catatan penting yang harus dipahami oleh masyarakat, khususnya para pemuda," kata Yuni Poerwanti selaku Ketua Pelaksana HSP. (Widodo & Cipto Sabdo Prabowo)