Sistem Pencarian Relawan Pengajar Sekolah Darurat Banjir dipresentasikan dalam International CHIuXiD Conference 2015

    Banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia. Apabila banjir melanda, maka banyak kerugian yang akan dialami, salah satunya sekolah yang terendam banjir akan ditutup untuk beberapa hari. Akibatnya siswa tidak bisa bersekolah seperti biasanya. Pemerintah sudah memberikan solusi untuk membuat sekolah darurat di daerah sekitar pengungsian. Tetapi masih sulit untuk mencari relawan pengajar sekolah darurat tersebut. Untuk itu 3 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik  UNY yang tergabung dalam tim Emagine Labs mengembangkan FVS (Flood Victim’s School) System, sistem untuk mempermudah pemerintah daerah mencari relawan pengajar sekola darurat. Tim yang beranggotakan Deni Kurnianto Nugroho (Angkatan 2013), Azhim Rosyed Ibrahim (Angkatan 2013) dan Fahmi Tyastomo (Angkatan 2013) tersebut membuat sistem tersebut dalam rangka The 1st International Conference on Human-Computer Interaction and User Experience CHIuXiD 2015 di Bandung, Indonesia.

    CHIuXiD Conference 2015 adalah Konferensi Internasional yang mewadahi akademisi dan profesional dalam bidang CHI (Computer-Human Interaction) atau UX (User Experience) untuk seluruh dunia. Konferensi diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan dengan partner ACM in-Cooperation. ACM (Association for Computing Machinery) adalah salah satu computing society terbesar di dunia yang mewadahi bidang educational computing dan scientific computing. Dalam konferensi ini seluruh makalah yang masuk direview oleh reviewer dari berbagai negara diantaranya Brazil, Finlandia, India, Malaysia, Singapura, Australia, Zew Zealand, Amerika Serikat, Swedia, Prancis, Denmark, China dan juga dari Indonesia. Reviewer dari berbagai negara tersebut merupakan ahli dibidang Computer-Human Interaction/User Experience (CHI/UX). Tujuan dari konferensi ini adalah berbagi dan belajar tentang pengembangan CHI/UX, mendemontrasikan state-of-the-art interaksi antara produk dan layanan dari masing-masing peserta, mendiskusikan tantangan, solusi potensial dan inovasi terhadap interaksi yang efektif di dunia fisik dan digital masing-masing wilayah peserta konferensi.
Dalam konferensi yang diselenggarakan di H Clarity, Cihampelas, Bandung tersebut, reviewer internasional memberikan masukan kepada tim untuk pengembangan sistem yang dibuat. Reviewer tersebut diantaranya Prof. Massaki Kurosu dari The Open University of Japan, Prof. Henry Duh dari University of Tasmania Australia, Prof. Elise van den Hoven dari Eindhoven University of Technology, Netherland dan Prof. Wan Ahmad dari University Teknologi Petronas, Malaysia.
    FVS System adalah sistem terintegrasi antara website dan mobile untuk membantu pemerintah daerah mencari dan memanggil relawan pengajar sekolah darurat di daerah yang terkena bencana banjir. FVS System terbagi menjadi 2, yaitu FVS Website dan FVS Apps. FVS Website yang digunakan pemerintah untuk mencari dan memanggil relawan pengajar serta dapat melakukan monitoring melalui sistem, sedangkan FVS Apps digunakan oleh relawan pengajar untuk mendapatkan informasi dan berkoordinasi dengan relawan pengajar satu sama lain. FVS Website berjalan diatas platform website, sedangkan FVS Apps saat ini dikembangkan di platform Android. Fitur yang terdapat dalam FVS Website adalah ganti lokasi, melihat sekolah yang terkena dampak, melihat sekolah darurat, melihat statistik relawan dan fitur utamanya adalah Call Volunteer untuk memberikan informasi kepada relawan yang berada disekitar lokasi banjir tersebut. Selanjutnya fitur yang ada dalam FVS Apps adalah lihat notif, lihat riwayat mengajar, forum diskusi dan feedback. Relawan juga dapat melihat lokasi sekolah darurat, melihat relawan yang terdaftar, menerima dan menolak.

    Proses pengembangan sistem dilakukan sejak undangan untuk presentasi dikirimkan. Dalam waktu 3 minggu, tim Emagine Labs mengembangan sistem tersebut kemudian seminggu terakhir untuk pengujian user study untuk mengukur usability level dari sistem yang dikembangkan. Pada tahap user study, sistem yang ditunjukkan masih berupa high fidelity prototype, sehingga masih memungkinkan untuk pengembangan sesuai dengan masukkan user. Sedangkan untuk tahap  penyempurnaan sistem dilakukan di Universitas Katolik Parahyangan dipandu oleh reviewer nasional. Fitur utama yang dikembangkan adalah proses untuk pencarian. Ketika pemerintah daerah menekan tombol “Call Volunteer”, maka sistem akan mengirimkan notifikasi kepada relawan yang menggunakan FVS Apps disekitar area tersebut dengan membaca lokasi yang dikirimkan melalui FVS Apps. Relawan akan menerima notifikasi melalui push notification sehingga relawan dapat mengetahui informasi meskipun tidak sedang membuka aplikasi. Selanjutnya apabila relawan tidak mengetahui lokasi sekolah darurat, FVS Apps menyediakan fasilitas untuk melihat jalur dari lokasi relawan menuju lokasi sekolah darurat dengan integrasi google maps.

    FVS Website dikembangkan dengan bahasa PHP sedangkan database yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan proses pengembangan FVS Apps menggunakan bahasa Java karena berjalan diatas platform Android.

    Pada FVS Website, pemerintah daerah dapat mengakses berbagai menu. Menu “Change Location” berfungsi untuk mengganti lokasi pemanggilan relawan apabila jumlah relawan dari daerah tersebut belum mencukupi untuk mengajar di sekolah darurat. Lokasi yang dipilih tersebut akan menjadi acuan sistem untuk memberikan notifikasi kepada FVS Apps. Menu “View School and Student” digunakan untuk memantau jumlah sekolah dan jumlah siswa yang terkena dampak banjir. Jumlah sekolah merupakan sekolah yang terendam banjir dan jumlah siswa dihitung berdasarkan jumlah siswa dari sekolah tersebut sehingga akan terlihat perbandingan antara sekolah yang terendam dan yang masih bisa digunakan. Selanjutnya pada menu “List of Emergency School”, pemerintah daerah dapat melihat daftar sekolah darurat yang sudah dibangun disekitar daerah yang dipilih sebelumnya dan pemerintah daerah juga dapat mengetahui alamat sekolah darurat tersebut. Kemudian pada menu “Volunteer Statistic”, pemerintah daerah dapat memantau jumlah relawan yang menerima maupun menolak tawaran untuk menjadi relawan pengajar berdasarkan status relawan tersebut. Karena menyangkut privasi dari pengguna FVS Apps, maka identitas relawan tidak ditampilkan dalam FVS Website.

    Pada FVS Apps, relawan dapat login menggunakan akun facebook atau google+. Dalam FVS App terdapat 4 menu. Pada menu “Notification”, relawan dapat melihat undangan untuk mengajar di sekolah darurat yang dikirimkan oleh pemerintah daerah. Dalam menu tersebut, relawan juga dapat melihat lokasi sekolah darurat, melihat siapa saja relawan yang terdaftar, menerima dan menolak undangan tersebut. Apabila relawan menolak, maka notifikasi tersebut akan hilang dari aplikasi. Menu “Your Record” akan menampilkan riwayat mengajar relawan. Selanjutnya pada menu “Forum”, relawan dapat berkoordinasi dengan relawan lain yang terdaftar seperti chat biasa. Lalu pada menu “Feedback”, relawan dapat memberikan rating terhadap aplikasi untuk evaluasi dan pengembangan selanjutnya.
    
    “Masukan dari reviewer itu sangat membantu. Meskipun mereka jarang menjumpai banjir seperti di Indonesia tetapi mereka sangat peduli terhadap pendidikan”, ujar Azhim salah satu anggota tim Emagine Labs. Saat ini sistem ini sedang dikembangkan untuk dapat diterapkan secara nyata. Harapannya banyak pihak yang mendukung pengembangan sistem ini agar bermanfaat untuk pendidikan Indonesia. (MIM/Deny)